MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT DI
INDONESIA
(dr. Nengah Adnyana Oka M.,
M.Kes.)
Sehat merupakan kondisi optimal
fisik, mental dan sosial seseorang sehingga dapat memiliki produktivitas, bukan
hanya terbebas dari bibit penyakit. Kondisi sehat dapat dilihat dari dimensi
produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai
salah satu modal produksi atau prakondisi yang dibutuhkan seseorang sehingga
dapat beraktivitas yang produktif.Dimensi konsumsi menjelaskan manfaat sehat
sebagai kondisi yang dibutuhkan setiap manusia untuk dinikmati sehingga perlu
disyukuri. Dimensi ini melahirkan pemahaman upaya manusia untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan agar terhindar dari penyakit dan masalah
kesehatan. Usaha-usaha preventif dan promotif seperti gizi, sanitasi, konseling
genetika, asuransi, estetika termasuk di dalamnya.
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan efisiensi dengan menggerakkan
potensi seluruh masyarakat. Konsep kesehatan masyarakat berkaitan dengan
perubahan perilaku sehat akan lebih terbentuk dan bertahan lama bila dilandasi
kesadaran sendiri (internalisasi) sehingga konsep upaya sehat dari, oleh dan
untuk masyarakat sangat tepat diterapkan.
Peranan petugas kesehatan sebagai stimulator
melalui promosi kesehatan dilakukan dengan memberikan pelatihan. Kegiatan diwujudkan melalui
rangkaian pelatihan mengidentifikasi masalah kesehatan dengan mengenalkan
masalah kesehatan dan penyakit yang banyak terjadi dalam lingkungan mereka
dilanjutkan Survey Mawas Diri (SMD) dan aplikasi upaya
mengatasi yang disepakati masyarakat berupa Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Harapan pemerintah
agar upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat lebih cepat dan
lebih awet karena masyarakat mampu mandiri untuk sehat.
Tanpa pemahaman terhadap penyakit dan masalaah kesehatan masyarakat oleh
petugas kesehatan maka tidak akan memiliki dasar pemahaman yang kuat.
Implikasinya akan terjadi semakin jauh kesenjangan
pemahaman konsep penyakit dan masalah kesehatan antara petugas kesehatan dan
masyarakat sehingga gagal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Masalah Kesehatan Masyarakat
Untuk memahami masalah kesehatan yang sering ditemukan di Indonesia perlu
dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain masalah perilaku kesehatan,
lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan yang akan menimbulkan berbagai
masalah lanjutan seperti masalah kesehatan ibu dan anak, masalah gizi dan
penyakit-penyakit baik menular maupun tidak menular. Masalah kesehatan tersebut
dapat terjadi pada masyarakat secara umum atau komunitas tertentu seperti
kelompok rawan (bayi, balita dan ibu), kelompok lanjut usia dan kelompok
pekerja.
- Masalah Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan bila mengacu pada penelitian
Hendrik L. Blum di Amerika Serikat memiliki urutan kedua faktor yang
mempengaruhi status kesehatan masyarakat setelah faktor lingkungan. Di
Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan sebagai akibat masih rendah
pengetahuan kesehatan dan faktor kemiskinan. Kondisi tersebut mungkin terkait
tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk berperilaku
sehat. Terbentuknya perilaku diawali respon terhadap stimulus pada domain
kognitif berupa pengetahuan terhadap obyek tersebut, selanjutnya menimbulkan
respon batin (afektif) yaitu sikap terhadap obyek tersebut. Respon tindakan
(perilaku) dapat timbul setelah respon pengetahuan dan sikap yang searah (sinkron)
atau langsung tanpa didasari kedua respon di atas. Jenis perilaku ini cenderung
tidak bertahan lama karena terbentuk tanda pemahaman manfaat berperilaku
tertentu.
Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali
pengetahuan membutuhkan sumber pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan atau usaha menyampaikan
pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran terhadap sesuatu
masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat.
Sikap setuju terhadap suatu perilaku sehat dapat
terbentuk bila pengetahuan yang mendasari perilaku diperkuat dengan bukti
manfaat karena perilaku seseorang dilandasi motif. Bila seseorang dapat
menemukan manfaat dari berperilaku sehat yang diharapkan oleh petugas kesehatan
maka terbentuklah sikap yang mendukung.
Perilaku sendiri menurut Lawrence
Green dilatarbelakangi 3 faktor pokok yaitu faktor predisposisi (predisposing factors), faktor pendukung (enabling factors) dan faktor penguat (reinforcing factors). Oleh sebab tersebut maka
perubahan perilaku melalui pendidikan kesehatan perlu melakukan intervensi
terhadap ketiga faktor tersebut di atas sehingga masyarakat memiliki perilaku
yang sesuai nilai-nilai kesehatan (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
- Masalah Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan merupakan keadaan lingkungan
yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terbentuknya derajat
kesehatan masyarakat yang optimum pula. Masalah kesehatan lingkungan meliputi
penyehatan lingkungan pemukiman, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah dan
sampah serta pengelolaan tempat-tempat umum dan pengolahan makanan.
- Penyehatan lingkungan pemukiman
Lingkungan pemukiman secara
khusus adalah rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan
manusia. Pertumbuhan penduduk yang tidak diikuti pertambahan luas tanah
cenderung menimbulkan masalah kepadatan populasi dan lingkungan tempat tinggal
yang menyebabkan berbagai penyakit serta masalah kesehatan. Rumah sehat sebagai
prasyarat berperilaku sehat memiliki kriteria yang sulit dapat dipenuhi akibat
kepadatan populasi yang tidak diimbangi ketersediaan lahan perumahan. Kriteria
tersebut antara lain luas bangunan rumah minimal 2,5 m2 per penghuni, fasilitas air bersih yang cukup,
pembuangan tinja, pembuangan sampah dan limbah, fasilitas dapur dan ruang
berkumpul keluarga serta gudang dan kandang ternak untuk rumah pedesaan.
- Penyediaan air bersih
Kebutuhan air bersih terutama meliputi air minum,
mandi, memasak dan mencuci. Air minum yang dikonsumsi harus memenuhi syarat
minimal sebagai air yang dikonsumsi. Syarat air minum yang sehat antara lain
syarat fisik, syarat bakteriologis dan syarat kimia. Air minum sehat memiliki
karakteristik tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, suhu di bawah suhu
udara sekitar (syarat fisik), bebas dari bakteri patogen (syarat bakteriologis)
dan mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang dipersyaratkan (syarat
kimia). Di Indonesia sumber-sumber air minum dapat dari air hujan, air sungai,
air danau, mata air, air sumur dangkal dan air sumur dalam. Sumber-sumber air
tersebut memiliki karakteristik masing-masing yang membutuhkan pengolahan
sederhana sampai modern agar layak diminum.
- Pengelolaan limbah dan sampah
Limbah merupakan hasil buangan
baik manusia (kotoran), rumah tangga, industri atau tempat-tempat umum lainnya.
Sampah merupakan bahan atau benda padat yang dibuang karena sudah tidak
digunakan dalam kegiatan manusia. Pengelolaan limbah dan sampah yang
tidak tepat akan menimbulkan polusi terhadap kesehatan lingkungan.
Pengelolaan sampah meliputi sampah organik,
anorganik serta bahan berbahaya, memiliki 2 tahap pengelolaan yaitu pengumpulan
dan pengangkutan sampah serta pemusnahan dan pengolahan sampah.
Pengelolaan limbah ditujukan untuk menghindarkan
pencemaran air dan tanah sehingga pengolahan limbah harus menghasilkan limbah
yang tidah berbahaya. Syarat pengolahan limbah cair meliputi syarat fisik,
bakteriologis dan kimia. Pengolahan air limbah dilakukan secara sederhana dan
modern. Secara sederhana pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan
pengenceran (dilusi), kolam oksidasi dan irigasi, sedangkan secara modern
menggunakan Sarana atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (SPAL/IPAL).
- Pengelolaan tempat-tempat umum dan pengolahan makanan
Pengelolaan tempat-tempat umum meliputi tempat
ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain sedangkan pengolahan makanan meliputi
tempat pengolahan makanan (pabrik atau industri makanan) dan tempat penjualan
makanan (toko, warung makan, kantin, restoran, cafe, dll). Kegiatan berupa
pemeriksaan syarat bangunan, ketersediaan air bersih serta pengolahan limbah
dan sampah.
- Masalah Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang bermutu akan menghasilkan
derajat kesehatan optimal. Tercapainya pelayanan kesehatan yang sesuai standar
membutuhkan syarat ketersediaan sumber daya dan prosedur pelayanan.
Ketersediaan sumber daya yang akan menunjang
perilaku sehat masyarakat untuk memanfaat pelayanan kesehatan baik negeri atau
swasta membutuhkan prasyarat sumber daya manusia (petugas kesehatan yang
profesional), sumber daya sarana dan prasarana (bangunan dan sarana pendukung)
seta sumber daya dana (pembiayaan kesehatan).
- Petugas kesehatan yang profesional
Pelaksanan pelayanan kesehatan meliputi
tenaga medis, paramedis keperawatan, paramedis non keperawatan dan non medis
(administrasi). Profesionalitas tenaga kesehatan yang memberi pelayanan
kesehatan ditunjukkan dengan kompetensi dan taat prosedur.
- Sarana bangunan dan pendukung
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung
pelayanan kesehatan saat ini diatasi dengan konsep Desa Siaga yaitu konsep
memandirikan masyarakat untuk sehat. Sayangnya kondisi tersebut tidak didukung
sepenuhnya oleh masyarakat karena lebih dominannya perilaku sakit. Pemerintah
sendiri selain dana APBN dan APBD, melalui program Bantuan Operasional Kegiatan
(BOK) Puskesmas dan program pengembangan sarana pelayanan kesehatan rujukan
telah banyak meningkatkan mutu sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di
Indonesia.
- Pembiayaan kesehatan
Faktor pembiayaan seringkali
menjadi penghambat masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Faktor yang merupakan faktor pendukung (enabling
factors) masyarakat untuk berperilaku sehat telah dilakukan di
Indonesia melalui asuransi kesehatan maupun dana pendamping. Sebut saja
asuransi kesehatan untuk pegawai negeri sipil (PT. Askes), polisi dan tentara
(PT. Asabri), pekerja sektor industri (PT. Jamsostek), masyarakat miskin
(Jamkesmas Program Keluarga Harapan), masyarakat tidak mampu (Jamkesda) bahkan
masyarakat umum (Jampersal dan asuransi perorangan). Namun tetap saja masalah
pembiayaan kesehatan menjadi kendala dalam mencapai pelayanan kesehatan yang
bermutu terkait kesadaran masyarakat berperilaku sehat. Perilaku sakit masih
dominan sehingga upaya kuratif yang membutuhkan biaya besar cenderung menyebabkan
dana tidak tercukupi atau habis di tengah jalan. Karena itu diperlukan
perubahan paradigma masyarakat menjadi Paradigma Sehat melalui Pendidikan
Kesehatan oleh petugas kesehatan secara terus menerus.
- Masalah Genetik
Beberapa masalah kesehatan dan penyakit yang
disebabkan oleh faktor genetik tidak hanya penyakit keturunan seperti
hemophilia, Diabetes Mellitus, infertilitas dan lain-lain tetapi juga masalah
sosial seperti keretakan rumah tangga sampai perceraian, kemiskinan dan
kejahatan. Masalah kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor genetik
lebih banyak disebabkan kurang paham terhadap penyebab genetik, disamping sikap
penolakan karena faktor kepercayaan. Agar masyarakat dapat berperilaku genetik
yang sehat diperlukan intervensi pendidikan kesehatan disertai upaya pendekatan
kepada pengambil keputusan (tokoh agama, tokoh masyarakat dan penguasa
wilayah). Intervensi berupa pendidikan kesehatan melalui konseling genetik,
penyuluhan usia reproduksi, persiapan pranikah dan pentingnya pemeriksaan
genetik dapat mengurangi resiko munculnya penyakit atau masalah kesehatan pada
keturunannya.
SIMPULAN
Kesehatan masyarakat memiliki tujuan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dengan menggerakkan seluruh potensi masyarakat.
Dapat diartikan bahwa perilaku sehat masyarakat harus ditingkatkan dan
dipelihara oleh petugas kesehatan. Kondisi masalah kesehatan di Indonesia
sebagian besar terkait perilaku masyarakat dan petugas kesehatan yang belum
sepenuhnya mendukung menuju perilaku hidup sehat. Upaya merubah perilaku
masyarakat menjadi perilaku sehat dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan
atau secara khusus promosi kesehatan. Atas dasar keadaan tersebut maka wajib
bagi petugas kesehatan memiliki kompetensi melakukan promosi kesehatan
Assalamu'alaikum wr wb kami mohon maaf atas nama admin, bahwa kami tidak bisa mengakses blog ini lagi, segala sesuatu mengenai isi dan tulisan blog ini belum bisa di jamin kebenarannya,
BalasHapusmohon utk *tidak atau dilarang mengunjungi lagi, serta mengcopy dan menyebar luaskan atau mengambil manfaat apapun isi dari blog ini*
dan kami mohon maaf sebesar2 jika mungkin ada tulisan anda yang kami comot di blog ini
kami berharap blog ini bisa di hapus segera mungkin, karena tidak bisa menjamin informasi yang benar